• Rabu, 27 September 2023

Habiskan Anggaran USD 2,5 Miliar, Beginilah Penampakan Matahari Buatan China

- Rabu, 9 Desember 2020 | 17:23 WIB
20201209_172121
20201209_172121

KESATUCO. China kembali menjadi perhatian dunia. Negeri tirai bambu ini kini berhasil mengoperasikan reaktor fusi nuklir atau 'matahari buatan'. Terobosan ini merupakan pertama kalinya di dunia.

Dikutip dari detik.com, Matahari buatan ini dirancang untuk menyediakan energi dalam jumlah tidak terbatas.

Reaktor yang berada di Chengdu, Provinsi Sichuan ini dirancang untuk mereplikasi reaksi alami yang terjadi di matahari menggunakan hidrogen dan gas deuterium sebagai bahan bakar.

Matahari buatan bernama HL-2M Tokamak ini merupakan perangkat nuklir fusi eksperimental terbesar dan paling canggih yang dikembangkan oleh China. China National Nuclear Corporation (CNNC) mengatakan reaktor ini akan menyediakan energi bersih lewat fusi nuklir yang dikontrol.

Reaktor ini menggunakan medan magnet yang sangat bertenaga untuk memadukan plasma panas dan bisa mencapai temperatur lebih dari 150 juta derajat Celsius. Suhu ini kira-kira 10 kali lebih panas dibandingkan inti matahari, seperti dikutip dari Science Alert, Senin (7/12/2020).

Reaktor yang selesai dibangun pada tahun ini lalu sering disebut sebagai matahari buatan karena bisa menghasilkan panas dan energi dalam jumlah yang sangat besar.

"Pengembangan energi fusi nuklir tidak hanya menjadi jalan untuk menyelesaikan kebutuhan energi strategis China, tapi juga memiliki arti penting bagi pengembangan energi dan ekonomi nasional China yang berkelanjutan di masa depan," kata media milik pemerintah China People's Daily.

Ilmuwan China telah mengembangkan matahari buatan ini dalam versi lebih kecil sejak tahun 2006.

Mereka berencana untuk menggunakan perangkat ini dalam kolaborasi dengan ilmuwan yang mengerjakan International Thermonuclear Experimental Reactor, proyek penelitian nuklir fusi terbesar yang diperkirakan akan selesai pada 2025.

Fusi dianggap sebagai 'Cawan Suci' energi dan merupakan sesuatu yang menjadi sumber tenaga matahari. Proses ini menggabungkan nukleus atom untuk menciptakan energi dalam jumlah besar.

Fusi merupakan kebalikan dari proses fisi yang digunakan di senjata dan pembangkit listrik tenaga nuklir, yang memecah nukleus atom menjadi beberapa bagian. Tidak seperti fisi, fusi tidak menghasilkan gas rumah kaca dan memiliki risiko kecelakaan atau pencurian material atom yang lebih kecil.

Tapi untuk mencapai proses fusi bukanlah sesuatu yang mudah dan murah. Proyek International Thermonuclear Experimental Reactor saja diperkirakan memakan biaya total sebesar USD 2,5 miliar. (dtk)

Editor: Redaksi

Tags

Terkini

Warning! Ini Rekor Suhu Terhangat di Antartika

Senin, 10 Februari 2020 | 06:42 WIB

Pemkot Sukabumi Miliki 1,5 Ton Pangan CPP

Rabu, 15 Januari 2020 | 14:35 WIB

Roket Riset India Menabrak Permukaan Bulan dengan Keras

Minggu, 29 September 2019 | 18:15 WIB

Tabrakan Pesawat ke Asteroid, Upaya NASA cs Amankan Bumi

Jumat, 20 September 2019 | 11:51 WIB

Soal Isu Megathurst, ini Tanggapan Presiden Jokowi

Senin, 5 Agustus 2019 | 01:30 WIB
X