• Rabu, 27 September 2023

Sejarah Lahirnya Provinsi Jawa Barat, Awal Mr. R. Soetardjo Kartohadikoesoemo Menjadi Gubernur Jabar Pertama

- Jumat, 19 Agustus 2022 | 10:12 WIB
Area depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung sudah dipasangi kawat berduri, Kamis, 21 April 2022. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S.)
Area depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung sudah dipasangi kawat berduri, Kamis, 21 April 2022. (Ayobandung.com/Gelar Aldi S.)

KESATU.CO- Setiap tanggal 19 Agustus menjadi hari lahir Provinsi Jawa Barat. Tanggal 19 Agustus 1945 diputuskan sebagai hari lahir Provinsi Jawa Barat karena pada tanggal tersebut dinilai memenuhi persyarakat baik dari aspek legalitas, historis maupun aspek simbolis.

Dilihat dari aspek legalitas, PPKI waktu itu memiliki kedudukan yang sederajat dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (yang waktu itu belum dibentuk) sehingga keputusannya memiliki kekuatan hukum yang sama dengan ketetapan MPR.

Selain itu, dilihat dari aspek historis, istilah Provinsi Jawa Barat secara faktual, baru muncul dalam Surat Keputusan PPKI tertanggal 19 Agustus 1945.

Baca Juga: Peringatan Dini BMKG, 4 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat ini Berpotensi Dilanda Hujan Disertai Kilat dan Angin

Selanjutnya dilihat dari aspek simbolis, pembentukan Provinsi Jawa Barat pada tanggal 19 Agustus 1945 memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Barat, karena wilayah administrasi pemerintahannya dibentuk dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jadi, eksistensi Propinsi Jawa Barat dapat dipandang bukan sebagai produk kolonial, melainkan sebagai produk perjuangan dalam rangka merebut dan mempertahankan kedaulatan NKRI. Berikut sejarah singkat lahirnya Provinsi Jawa Barat:

Setelah penjajahan Belanda berakhir pada tanggal 8 Maret 1942, Indonesia pun jatuh ke tangan pemerintah pendudukan Jepang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jumat 19 Agustus 2022, Berawan dan Hujan di Sebagian Wilayah Jawa Barat

Kedatangan tentara Jepang ke Indonesia yang pada mulanya disambut dengan baik oleh rakyat, karena dianggap sebagai pembebas dari penjajahan Belanda. Pada sekitar tahun 1944 mulai menimbulkan kebencian rakyat karena berbagai tindakan yang dilakukannya telah mengakibatkan kesengsaraan. Akibatnya, muncul perlawanan-perlawanan rakyat di berbagai tempat.

Sementara itu, pada tahun 1944 kekalahan-kekalahan sering dialami tentara Jepang dalam Perang Asia Timur Raya yang dikobarkannya. Sehingga menjadikan situasi di Jepang sendiri mulai memburuk dan moral rakyat Jepang mulai mundur.

Selanjutnya pemerintah pendudukan Jepang menjanjikan akan memberikan kemerdekaan dengan harapan bangsa Indonesia membalas janji itu dengan cara mendukung Jepang sebagai ungkapan terima kasihnya.

Baca Juga: Geram, Kucing-Kucing Tak Berdosa Ditembak Oknum TNI, Clow Bandung Bakal Melakukan Upaya Hukum

Ketika Jepang sudah semakin terdesak oleh Sekutu, pada tanggal 7 Agustus 1945 penguasa militer Jepang di Saigon mengumumkan terbentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk mempersiapkan negara Indonesia yang merdeka.

Kemudian pada tanggal 9 Agustus 1945 Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, Dr. Rajiman Wedyodiningrat, Dr. Suharto, Letnan Kolonel Nomura, dan Miyoshi pergi dari Jakarta ke Singapura, kemudian dilanjutkan ke Saigon, Vietnam.

Tanggal 11 Agustus 1945 Marsekal Terauchi, Panglima Tentara Umum Selatan yang menguasai semua tentara Jepang di Asia Tenggara, menerima kedatangan para pemimpin Indonesia dalam sebuah ruangan villa di Dalat pada pukul 11.40 waktu setempat.

Halaman:

Editor: Fitri Rachmawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Twibbon Karang Taruna, Campanye Digital yang Seru

Selasa, 26 September 2023 | 08:02 WIB

Tips Membersihkan Kipas Angin Agar Makin Awet

Kamis, 6 Juli 2023 | 23:05 WIB
X