Yosa Octora Dorong Jabar Zero Honorer 2021

- Senin, 9 Desember 2019 | 22:35 WIB
YOSa
YOSa

KESATUCO - Anggota Komisi I DPRD Jabar Fraksi Partai Demokrat, Yosa Octora Santono menilai pengentasan tenaga honorer di Jawa Barat menjadi permasalahan yang kompleks. Hingga saat ini, masih banyak bidang dalam pemerintahan yang diisi tenaga honorer, termasuk di dunia pendidikan.

Khusus untuk Jawa Barat yang saat ini memegang guru-guru honorer tingkat SMA/SMK pasca dialihkan dari pusat ke provinsi, dirinya sebagai anggota legislatif mendorong adanya Zero Honorer 2021. Terlebih, ranah kepegawaian merupakan kewenangan Komisi I DPRD Jabar.

"Honorer itu kan terbagi banyak bidangnya, ada yang lewat Disdik, Kesehatan dan dinas-dinas lainnya. Oleh karena itu, kita harapannya Zero Honorer yang sudah terdaftar di Badan Kepegawaian Nasional (BKN)," kata Yosa di Bandung, Kamis (29/11/2019).
Disetarakan dengan ASN

Dengan Zero Honorer 2021, pihaknya juga menginginkan agar tenaga pendidikan SMA/SMK di Jawa Barat tidak lagi memikirkan anggaran. Pasalnya, status tenaga honorer bisa disetarakan dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

"Sebagai bentuk penghargaanlah pemerintah kepada mereka yang selama ini mencerdaskan murid-murid. Jadi kita lebih menekankan pendekatan secara personal dan emosional," kata dia.

Menurutnya, pemerintah sudah seharusnya memberikan perhatian lebih kepada guru-guru, khususnya yang berstatus honorer. Yosa menilai, para guru, khususnya yang mengajar di SMA/SMK merupakan bagian tak terpisahkan dalam perjalanan masyarakat sebagai pembentuk karakter terakhir peserta didik.

"Kenapa saya bilang pembentukan karakter terakhir? SMA/SMK adalah lembaga pembentuk karakter yang ideal karena lewat dari situ sudah masuk hutan belantara, bisa masuk kuliah atau usaha atau sebagai karyawan, tiga itu pilihannya," papar Yosa.

Selain itu, Yosa juga memiliki keinginan pribadi agar guru-guru tidak hanya dibekali ilmu yang memadai, melainkan mendapat ilmu tambahan seperti pembentuk karakter kewirausahaan. Upaya tersebut, bisa dilakukan dengan membuat kurikulum kewirausahaan yang lebih detail untuk tingkat SMA/SMK.

"Ini keinginan pribadi, nanti ada kurikulum yang memiliki pendekatan ke arah kewirausahaan. Sekarang kan masih ekstrakurikuler di luar jam sekolah. Harapannya ada guru kewirausahaan khusus untuk pembentukan karakter kita," tandasnya. (man)

Editor: Asep Ahmad

Tags

Terkini

Inovatif! Sampah Kota Bandung Bisa Dipantau Lewat BWM

Selasa, 3 Oktober 2023 | 13:42 WIB

Kasus Meningkat, Diskar PB Minta Warga Waspada Kebakaran

Sabtu, 30 September 2023 | 08:50 WIB

Gelar Pangan Murah Mampir di Cianjur

Kamis, 28 September 2023 | 06:25 WIB
X