KESATU.CO - Tepat satu abad Nahdlatul Ulama, Nahdliyyin muda di Tunisia ngaji kitab Mukaddimah karya Ibnu Khaldun. Dalam kitab Mukaddimah ini, Ibnu Khaldun menegaskan tentang pentingnya membangun peradaban.
Ibnu Khaldun adalah seorang cendekiawan, filsuf, pemikir, dan ilmuwan asal Tunisia. Tokoh yang juga dikenal sebagai Bapak Sosiologi Dunia ini merupakan cendekiawan muslim yang karya-karyanya berpengaruh, menginspirasi, dan dikaji di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia.
Kegiatan ngaji magnum-opus Ibnu Khaldun tersebut diampu langsung oleh Mustasyar Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Tunisia yang juga sebagai Duta Besar RI untuk Tunisia, Gus Mis (KH. Zuhairi Misrawi).
Baca Juga: MB WhatsApp iOS Versi Terbaru 2023 Anti Banned
Baca Juga: Gelar Anniversary ke 40, XTC Indonesia Fokus Perbaiki Kualitas Anggota
Kegiatan ngaji ini dilaksanakan setiap hari selasa malam di Sekretariat PCI NU Tunisia, Rue El-Jazira, Tunis.
"Melalui ngaji kitab Mukaddimah Ibnu Khaldun ini, saya ingin para kader muda NU di Tunisia menjadi Khaldunian. Ibnu Khaldun merupakan sosiolog yang melihat pentingnya membangun peradaban dengan cara memperkuat gotong-royong, menjadikan sejarah sebagai pelajaran, dan sungguh-sungguh menegakkan keadilan. Dengan rutin mengkaji pemikiran dan gagasan Ibnu Khaldun, saya optimis, ke depan akan lahir para cendekiawan NU yang lahir darI Tunisia, yang akan mewarnai Indonesia dengan gagasan-gagasan cemerlang", ujar Gus Mis, yang dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama.
Sebagaimana kita tahu bahwa Ibnu Khaldun merupakan tokoh besar Islam. Teori-teorinya tentang peradaban wajib terus kita kaji dan implementasikan. Salah satu teorinya yang penting dalam mengisi satu abad Nahdlatul Ulama ini adalah, bahwa Ibnu Khaldun mengatakan, "al-insanu madaniyyun bi al-thabi' yang maknanya setiap manusia di dunia ini membutuhkan manusia lainnya.
Baca Juga: Penyebab Kematian Utama, Begini Cara-cara Mencegah Serangan Jantung
Teori Ibnu Khaldun yang satu ini mengajak kita semua sebagai manusia untuk saling bahu membahu membangun budaya gotong-royong, saling mencintai, toleransi, dan menebar kasih sayang terhadap sesama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Nilai-nilai tersebut menjadi spirit yang harus dihidupkan dalam membangun peradaban yang berperikemanusiaan dan berkeadaban.
Ngaji kitab Mukaddimah Ibnu Khaldun ini menjadi kegiatan rutinan PCINU Tunisia. Pada pertemuan yang digelar pada (24/1/2023) dan diikuti oleh lebih dari 50 mahasiswa, Gus Mis berpesan agar kader Nahdliyyin di Tunisia khususnya, dan di seluruh dunia pada umumnya mengamalkan pesan yang disampaikan oleh Ibnu Khaldun. Di antaranya adalah setiap kader muda NU harus menguasai dan cinta akan ilmu pengetahuan. Karena menurut Gus Mis, para pendiri Nahdlatul Ulama adalah ulama-ulama yang berilmu, berwawasan luas, dan memiliki banyak karya.
Sebab itu, menurut Gus Mis, dalam mengisi abad kedua NU ke depan, para kader muda Nahdliyyin harus lebih semangat lagi dalam belajar dan berkarya. Dengan para Nahdliyyin muda menempuh jalan ilmu pengetahuan, Gus Mis yakin, bukan hanya NU, tapi Indonesia ke depan akan memiliki masa depan yang cerah.
Begitulah Nahdliyyin muda di Tunisia mengisi peringatan satu Abad NU, dengan mengaji, mengaji, dan mengaji. ***
Artikel Terkait
Melalui Twitter, Jokowi Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Presiden Tunisia
Deddy Corbuzier Resmi Jadi Anggota Nahdlatul Ulama
Nata, Pemuda yang Mendapat Beasiswa ke Tunisia Bantah Ditolak Pemda Purwakarta
Tunisia dan Yordania Tertarik Kerja Sama dengan Jabar di Bidang Kesehatan dan Pariwisata
Agar Diketahui Oleh Generasi Muda, Ridwan Kamil: Catatan Sejarah NU Jangan Dihilangkan Dalam Pendidikan Formal
Harlah Ke-96, NU Usung Tema Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama: Merawat Jagat, Membangun Peradaban.