Usai Aksi Terorisme di Bandung, DPRD Jabar Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

KESATU - Usai terjadinya aksi bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, beberapa hari lalu, menjadi perhatian khusus terutama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.

Salah satu anggota DPRD Jawa Barat Hj. Tina Wiryawati menyayangkan kejadian aksi terorisme tersebut. Menurutnya adanya paham radikalisme akan membawa dampak negatif terhadap beranekaragam.

Tina meminta agar semua pihak tetap waspada apabila ada pihak yang menyebarkan isu perpecahan akibat perbedaan pemikiran.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Thoriqoh Ingatkan Masyarakat Pentingnya Empat Pilar Kebangsaan

"Dampak aksi terorisme kepada masyarakat saya rasa sangat beragam. Ada yang menimbulkan trauma, dan ada pula yang menimbulkan perpecahan di antara yang berpikiran berbeda mengenai hal ini," ucap Tina Minggu 11 Desember 2022.

Anggota DPRD daerah pemilihan Kabupaten Kuningan, Ciamis, Pangandaran, dan Kota Banjar itu menuturkan jika melihat komentar-komentar di media sosial, bisa saja ada yang beranggapan bahwa kejadian ini hanyalah pengalihan isu.

Selain itu, lanjutnya, ada juga yang berpikiran bahwa ini memang aksi terorisme yang direncanakan, atau ada yang beranggapan bahwa memang aksi ini untuk memecah belah bangsa.

Baca Juga: DPRD Jabar Minta Pemprov Genjot Promosikan Gerai Petani Milenial

"Dampak perpecahan ini yang sangat tidak diinginkan oleh kita semua mengingat persatuan bangsa Indonesia sangatlah diutamakan agar NKRI tidak akan terpecah belah selama-lamanya. Bila persatuan Indonesia terusik, maka akan sangat merugikan bangsa Indonesia itu sendiri," tuturnya.***