DPRD Jabar Minta Peralihan Kompor Gas ke Listrik Jangan Repotkan Masyarakat

KESATU - Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat, Ihsanudin soroti rencana peralihan penggunaan kompor gas ke listrik dari Pemprov Jabar.

Menurut Ihsan, secara gagasan dan konsep transisi penggunaan kompor gas ke listrik sudah sangat ideal.

Sebab, biaya yang dikeluarkan kompor listrik lebih murah dan ramah lingkungan karena menggunakan teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT).

Baca Juga: Ketua DPRD Jabar Minta BLT BBM 2022 Dikawal Agar Tepat Sasaran

“Hanya yang perlu diantisipasi adalah jangan sampai gara-gara konversi (kompor gas ke listrik) ini yang direpotkan masyarakat. Masyarakat sudah repot karena kenaikan harga pokok akibat kebijakan dinaikannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi,” ungkap Ihsanudin, Rabu 21 September 2022.

Akan tetapi, Ihsan tidak ingin jika rencana itu hanya menjadi ajang pencitraan semata.

Menurut dia, dukungan Pemprov Jabar kepada masyarakat harus konkret tidak hanya sebatas seremonial. Apalagi pencitraan penyerahan bantuan secara simbolik, seolah-olah membantu masyarakat secara luas padahal yang dibantu daerah tertentu saja.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jabar Perkuat Peran Perempuan di Jawa Barat

“Jangan ada model-model pencitraan. Jadi kalau bantu, bantu lah secara konkret,” tuturnya.

Politisi Fraksi Partai Gerindra itu menerangkan, langkah konkret yang harus dilakukan yakni menganggarkan biaya untuk memfasilitasi konversi kompor gas ke listrik.

Pasalnya, tidak semua alat penggorengan dapat diaplikasikan ke kompor listrik. Oleh karena itu, Pemprov Jabar harus menyiapkan bantuan langsung atau subsidi alat-alat kelengkapan yang menunjang penggunaan kompor listrik.

Baca Juga: Pemkot Bandung Kejar 95 Persen Vaksin Selama Program BIAN

“Kebijakan konkretnya adalah mengalokasikan anggaran pendapatan belanja daerah,” terangnya.***