Pengamat Sebut Jokowi Terutama PDIP Semakin Dibenci Rakyat Gara-gara Kenaikan BBM

- Senin, 5 September 2022 | 17:18 WIB
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyapa warga saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Cicaheum, Kota Bandung. (Ayobandung.com/Kavin Faza)
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyapa warga saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Cicaheum, Kota Bandung. (Ayobandung.com/Kavin Faza)

 

KESATU.CO-Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu, 3 September 2022. Kenaikan BBM tersebut sudah pasti berpengaruh signifikan terhadap perekonomian, sosial dan politik masyarakat Indonesia.

Menurut Direktur Riset Brand Politika Indonesia, Asep Saefudin, dari sisi politik. Kebijakan kenaikan BBM akan berdampak buruk terhadap citra Jokowi, apalagi PDIP sebagai partai yang mengusung Joko Widodo dan sebagai partai politik yang berkuasa saat ini.

Setelah kenaikan BBM ini, citra atau pun sosok Jokowi sudah pasti dibenci publik atau rakyat Indonesia. Apalagi terhadap PDIP, publik sudah antipati terhadap partainya Megawati tersebut.

“Kebijakan kenaikan BBM akan berdampak terhadap antipati publik terhadap Presiden Jokowi dan terutama PDIP,” kata Asep Saefudin, Bandung, Senin, 5 September 2022.

Baca Juga: Kenaikan BBM Tuai Penolakan, Yana Mulyana: Kita Harus Ikut Pemerintah Pusat

Walaupun isu kenaikan BBM diiringi dengan penjelasan pemerintah terhadap alasan kenaikan BBM bersubsidi, hingga menjelaskan tujuan kenaikan BBM sebagai langkah pemerintah dalam mencabut subsidi.

Pertanyaannya, seberapa banyak publik mengetahui, mengerti dan memahami arti daripada peran pencabutan subsidi BBM terhadap kesejahteraan masyarakat.

Fakta di lapangan masyarakat Indonesia lebih banyak tidak memahami penjelasan pemerintah tersebut. Hal yang pasti, masyarakat kini semakin sulit secara ekonomi gara-gara pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

“Seberapa banyak publik tidak setuju dengan kenaikan BBM, karena kondisi saat ini, dan seberapa banyak publik yang terdampak ekonomi akibat kenaikan BBM,” tanya dia.

Baca Juga: Kenaikan BBM Tuai Penolakan, Yana Mulyana: Kita Harus Ikut Pemerintah Pusat

Hal tersebut tidak perlu survei untuk membuktikannya, karena kondisi kemungkinan besar akan seperti itu. Banyak masyarakat yang terdampak karena kenaikan BBM.

“Saya yakin kondisi sudah mengarah kepada hal itu.
Kenaikan BBM sudah pasti berpengaruh signifikan terhadap perekonomian dan sosial politik di masyarakat,” ucap dia. ***

 

Editor: Fitri Rachmawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Partai Pengusung Rasa Oposisi Berada di Purwakarta

Selasa, 10 Januari 2023 | 19:42 WIB

H-1 Penutupan, Pendaftar PPS di Sukabumi Tembus 500.

Kamis, 29 Desember 2022 | 08:31 WIB

Pemuda Sukabumi : Ganjar Laik Jadi Presiden

Kamis, 10 November 2022 | 19:06 WIB

Ikut Tes Panwascam, Ini Bocoran Soalnya!

Jumat, 14 Oktober 2022 | 15:40 WIB

Iis Turniasih Tagih Janji Pemprov Jabar Tunaikan RPJMD

Rabu, 28 September 2022 | 09:05 WIB
X