KESATU.CO- Capaian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster di Jawa Barat rendah, masih di bawah 50 persen sampai saat ini.
Menanggapi hal tersebut Anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Abdy Yuhana menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kembali memetakan daerah dan kelompok masyarakat mana yang capaian vaksinasi boosternya masih rendah.
Selain itu, Abdy Yuhana pun menyarankan Pemprov Jawa Barat kembali gencar menyosialisasikan pentingnya vaksinasi booster, karena sebagian masyarakat masih menganggap vaksinasi Covid-19 dosis ketiga tersebut tidak penting.
“Dibandingkan dengan provinsi lain, memang Jawa Barat menjadi wilayah yang capaian vaksinasi booster masih cukup bagus. Tapi kalau melihat standar (WHO) masih kurang, di bawah 50 persen,” tutur Abdy Yuhana, Bandung, Rabu, 27 Juli 2022.
“Maka, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memang harus mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga,” tegas dia.
Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Rabu 27 Juli 2022, Cerah Berawan dan Hujan di Sebagian Wilayah Jawa Barat
Lebih lanjut politisi asal PDIP tersebut menjelaskan, selain pemetaan wilayah dan sosialisasi. Ia pun menyarankan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melibatkan semua elemen masyarakat atau kelompok masyarakat.
Seperti melibatkan kembali kampus dan sekolah-sekolah di seluruh wilayah Jawa Barat, dengan cara begitu diyakini bisa mendongkrak capaian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.
“Saya pikir kampus dan sekolah harus dilibatkan kembali, di sekolah dan kampus kan sudah PTM atau Pertemuan Tatap Muka, disitu bisa vaksinasi Covid-19 dosis ketiga,” kata dia.
Disamping itu, ia pun menyarankan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyasar vaksinasi di pedesaaan atau vaksin berbasis desa. Sehingga, vaksinasi tidak hanya fokus di perkotaan.
“Untuk di pedesaan, Pemerintah Provinsi Jabar bisa melibatkan pemerintah desa setempat karena mereka lebih paham wilayah,” ucap dia.
“Pemerintah desa di dorong untuk ikut terlibat mengajak masyarakat desa untuk melakukan vaksinasi booster. Termasuk melakukan jemput bola untuk wilayah yang sulit mengakses layanan kesehatan,layanan vaksin Covid-19,” sambung dia.
Baca Juga: Kasus Percaloan Calon Polisi, GGMH Indonesia Bakal Demonstrasi di Jakarta
Masih di pedesaan, ia menyarankan gerakan vaksin berbasis desa wajib dibarengi dengan sosialisasi pentingnya vaksinasi booster. Sebab, banyak masyarakat desa yang menganggap booster tidak penting, dan anggapan pandemi Covid-19 telah selesai.
Artikel Terkait
Mampu Satukan Indonesia, Abdy : Pancasila Sebagai Dasar Negara Jangan Diperdebatkan Lagi
Abdy Yuhana Menyayangkan Pelanggaran Protokol Kesehatan Saat MPLS di Jawa Barat
Tren Kasus Covid-19 Kembali Naik, Abdy Yuhana Mengingatkan Sekolah Memperketat Protokol Kesehatan
Abdy Yuhana Dukung Kebijakan Vaksin Booster Sebagai Syarat Perjalanan hingga Masuk Ruang Publik
Booster Jadi Syarat Perjalanan hingga Masuk Ruang Publik, Abdy Yuhana Berharap Bisa Dongkrak Capaian Vaksinasi
Kasus Covid-19 Meningkat di Jawa Barat, Abdy Yuhana Minta Vaksinasi Kembali Ditingkatkan
Sempat Ramai Wacana Depok Gabung ke Jakarta hingga Buat Gaduh, Begini Kata Abdy Yuhana
Abdy Yuhana Sebut Usulan Kota Depok Gabung ke Jakarta Bukan Solusi Tepat
Ramai Wacana Depok Gabung ke Jakarta, Abdy Yuhana Heran Kenapa Usulan Jakarta Megapolitan Muncul Lagi
Terkait Depok Gabung ke Jakarta, Abdy Yuhana Sebut Usulan Tersebut Sebagai Kritik Keras kepada Pemprov Jabar