3.572 Kasus DBD Ditemukan di Kota Bandung, 7 Orang Meninggal Dunia

- Minggu, 24 Juli 2022 | 19:00 WIB
Fogging DBD di Kota Bandung. (Ayobandung.com/Kavin Faza)
Fogging DBD di Kota Bandung. (Ayobandung.com/Kavin Faza)

KESATU.CO-Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menunjukkan sepanjang Januari hingga Juli 2022 terdapat 3.572 kasus DBD di Kota Bandung.

Dari 3.572 kasus DBD yang ditemukan sepanjang Januari sampai Juli 2022 di Kota Bandung tersebut, tercatat 7 orang diantaranya meninggal dunia.

Tujuh orang yang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue alis DBD tersebut rerata usia anak 1 sampai 9 tahun.

Baca Juga: Waspada Demam Berdarah Dengue, 3.572 Kasus DBD Ditemukan di Kota Bandung

Pelaksana tugas (Plt) Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Bandung, dr. Intan Annisa Fatmawaty mengatakan, rata-rata kasus kematian akibat DBD lebih banyak menyerang anak usia 1 sampai 9 tahun, dibandingkan orang dewasa.

“Kasus kematian akibat DBD memang banyak menyerang anak usia 1 sampai 9 tahun. Tapi, kini di bulan Juli trend kasus DBD semakin menurun dibandingkan Januari,” tutur dr. Intan Annisa Fatmawaty dalam siaran pers Humas Pemkot Bandung, belum lama ini.

Selain banyak menyerang anak usia 1 sampai 9 tahun, Demam Berdarah Dengue pun lebih banyak muncul saat musim penghujan dan pancaroba.

Baca Juga: Masuk Musim Pancaroba, Waspada Demam Berdarah Dengue alias DBD di Kota Bandung

Oleh sebab itu, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengimbau masyarakat waspada terhadap Demam Berdarah Dengue yang biasa muncul pada musim penghujan dan pancaroba seperti saat ini.

“Biasanya kasus DBD muncul musim penghujan atau pancaroba. Makanya meningkat di akhir tahun sampai awal tahun *(saat masuk musim penghujan dan pancaroba),” kata dia.

Ia menambahkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung, kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung terbanyak muncul di Kecamatan Batununggal.

Baca Juga: Ada Pameran Inovasi Otomotif di Kiara Artha Park Kota Bandung

Kondisi tersebut (daerah terbanyak kasus Demam Berdarah Dengue) secara umum karena daerah tersebut merupakan wilayah padat penduduk.

“Faktor lainnya, bisa jadi karena pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuknya atau PSN belum berjalan optimal di daerah tersebut,” kata dia.

“Bisa juga karena cakupan angka bebas jentiknya belum mencapai di atas 95 persen. Jadi, wilayah itu masih banyak ditemukan jentik,” sambung dia. ***

Halaman:

Editor: Fitri Rachmawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inovatif! Sampah Kota Bandung Bisa Dipantau Lewat BWM

Selasa, 3 Oktober 2023 | 13:42 WIB

Kasus Meningkat, Diskar PB Minta Warga Waspada Kebakaran

Sabtu, 30 September 2023 | 08:50 WIB

Gelar Pangan Murah Mampir di Cianjur

Kamis, 28 September 2023 | 06:25 WIB
X