7.658 Balita di Kota Bandung Alami Stunting Gara-gara Kurang Gizi hingga Masalah Kesehatan

- Senin, 18 Juli 2022 | 23:36 WIB
Seorang petugas mengukur postur tinggi bocah dan memberikan sosialiasi pemberian gizi bayi untuk mencegah kegagalan tumbuh kembang anak (stunting). (Antara)
Seorang petugas mengukur postur tinggi bocah dan memberikan sosialiasi pemberian gizi bayi untuk mencegah kegagalan tumbuh kembang anak (stunting). (Antara)

KESATU.CO-Sekitar 7.658 atau 7 persen balita di Kota Bandung masuk dalam kategori stunting pada 2022.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara menuturkan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama.

Dibandingkan 2019, angka stunting di Kota Bandung memang mencapai 9.567 balita. Kemudian di 2022, angka stunting di Kota Bandung kini 7.658 balita.
Memang ada penurunan angka stunting di Kota Bandung, tetapi penurunannya tidak terlalu signifikan.

Baca Juga: Masyarakat Pesisir Diimbau Waspada terhadap Gelombang Tinggi 1,25 hingga 6 Meter Sampai 23 Juli 2022

Ahyani Raksanagara menilai tingginya angka stunting di Kota Bandung karena berbagai faktor pemicu. Sehingga penanganannya pun harus multisektoral tak bisa hanya satu aspek.

“Pemerintah pusat saat ini manargetkan angka stunting bisa ditekan mendekati angka nol. Tapi saya rasa target tersebut sulit dicapai dalam beberapa tahun, karena butuh kerja sama semua sekor,” tutur dia dalam siaran pers Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rabu, 13 Juli 2022.

“Target zero stunting tampaknya sulit dicapai. Zero stunting, hanya saja untuk kasus baru. Kami terus tekan lewat 1.000 hari pertama kehamilan, “ sambung dia.

Baca Juga: Kebut Vaksinasi Booster, ini yang Dilakukan Pemerintah Kota Bandung

Menurut Ahyani Raksanagara ada beberapa variabel yang menjadi dasar patokan anak masuk dalam kategori stunting. Seperti terhambatnya tumbuh kembang dan stagnansi tubuh lainnya sehingga anak tersebut dikatakan stunting.

“Sedangkan anak dengan postur pendek atau kecil belum tentu masuk kategori stunting (perlu diperiksa lebih lanjut),” kata dia.

Selain itu, penyebabnya anak stunting pun bukan hanya masalah makanan saja, tapi bisa juga karena masalah kesehatannya.

“Unit terkecil yaitu keluarga memiliki peran besar mencegah stunting. Misalnya keluarga tersebut merokok atau enggak, memiliki sanitasi yang baik, juga faktor kesehatan jiwa,” ucap dia. ***

Baca Juga: Kota Bandung Kebut Vaksinasi Booster, Minimal Tembus 50 Persen

Editor: Fitri Rachmawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Inovatif! Sampah Kota Bandung Bisa Dipantau Lewat BWM

Selasa, 3 Oktober 2023 | 13:42 WIB

Kasus Meningkat, Diskar PB Minta Warga Waspada Kebakaran

Sabtu, 30 September 2023 | 08:50 WIB

Gelar Pangan Murah Mampir di Cianjur

Kamis, 28 September 2023 | 06:25 WIB
X