Pemkot Bandung Menggelontorkan Rp19,8 Miliar untuk Rehab 1.051 Rumah Tidak Layak Huni alias Rutilahu

KESATU.CO- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelontorkan Rp19,8 miliar untuk merehabilitiasi rumah tidak layak huni atau rutilahu di 2022.

Anggaran Rp19,8 miliar untuk program rutilahu tersebut dari APBD 2022 Pemerintah Kota Bandung.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Bandung, Nunun Yanuati mengatakan, Pemkot Bandung menganggarkan Rp19,8 miliar untuk program rutilahu di 2022, dengan target 1.051 rutilahu.

“Targetnya tahun ini, Pemkot Bandung akan merehabilitasi 1.051 unit rutilahu dengan rencana anggaran sekitar Rp19,8 miliar,” tutur dia dalam siaran pers Humas Pemkot Bandung, Jumat, 1 Juli 2022.

Baca Juga: Pemkot Bandung Rehab 1.051 Rumah Tak Layak Huni alias Rutilahu

Selain dari APBD Pemerintah Kota Bandungkata Nunun Yanuati, pendanaan program rumah tidak layak huni di Kota Bandung pun beasal dari bantuan provinsi.

“(Termasuk) dari bantuan stimulant perumahan swadaya atau BSPS dari pemerintah pusat dan sumber lainnya,” kata dia.

Untuk realisasi program rumah tidak layak huni 2022, sampai saat ini masih menunggu surat keputusan wali kota.

“Prosesnya (rehabilitasi rumah tidak layak huni) masih sedang dipersiapkan melalui surat keputusan wali kota,” ucap dia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jumat 1 Juli 2022, Cerah Berawan dan Hujan di Sebagian Wilayah Jawa Barat

1.051 Rumah Tidak Layak Huni di Kota Bandung Bakal Direhab

Nunun Yanuati menambahkan, program rehabilitiasi rumah tidak layak huni rutin diadakan setiap tahun dengan beberapa tahapan dan skema. Pada 2022, Pemerintah Kota Bandung menargetkan merehabilitasi 1.051 rumah tidak layak huni.

“Untuk tahun ini, jumlah rumah tidak layak huni yang akan direhabilitasi Pemerintah Kota Bandung cukup banyak, dan setiap tahun jumlah rutilahu yang harus direhab memang semakin meningkat,” tambah dia.

Pemerintah Kota Bandung bakal merehabilitasi rumah tidak layak huni di seluruh kecamatan secara bertahap.

Baca Juga: Dianggap Berbahaya, DKPP Imbau Tidak Menggunakan Plastik untuk Bungkus Daging Kurban