‘”Misalkan kalau limpanya merah bengkak besar, itu kemungkinan penyakit antraks. Kalau antraks itu tidak boleh dikonsumsi dagingnya, harus dimusnahkan,” tegas dia.
Baca Juga: Gara-Gara Tak Pamer Kebersamaan, Fuji dan Thariq Halilintar Diisukan Tengah Ribut hingga Putus
Contoh lainnya, jika paru-paru hewan terdapat nanah, kemungkinan besar hewan tersebut terkena TBC paru.
“Pada kondisi ini, dagingnya boleh dikonsumsi, tapi harus dimasak minimal 30 menit,” ucap dia.
Lalu, kalau ada cacing hati masih bisa dagingnya bisa dikonsumsi, tapi hatinya harus diafkirkan atau dimusnahkan.
Baca Juga: Cara Daftar dan Mendapatkan QR Code di Website MyPertamina
Berkaca pada Idul Adha sebelumnya, kondisi postmortem hewan kurban di Kota Bandung tergolong aman terkendali karena tidak ditemukan antraks dan TBC paru.
Namun, DKPP menerima laporan penyakit ringan seperti cacing hati atau pnemonia. Jika kondisi seperti ini, paru-paru hewan tersebut harus dibuang sebagian. ***
Artikel Terkait
Kota Bandung Bukan Daerah Prioritas Penerima Vaksin PMK, DKPP Bandung Ungkap Alasannnya
Ridwan Kamil: 40 Persen Ternak yang Terpapar PMK Sudah Sembuh
Kuota Vaksin PMK Terbatas, Jawa Barat Memprioritaskan Vaksinasi Hanya untuk Sapi Perah
Pemprov Jawa Barat Butuh 1,8 Juta Dosis Vaksin Cegah Penyakit Mulut dan Kuku alias PMK
DKPP Jawa Barat Sebut 25 Kabupaten dan Kota di Jabar Terjangkit PMK
Cegah Wabah PMK, Pemkot Bandung Memvaksinasi 200 Hewan Ternak
Pemkot Bandung Butuh Penambahan Vaksin Cegah Penyakit Mulut dan Kuku alias PMK
Kuota Vaksin Terbatas, Vaksinasi PMK di Kota Bandung Diprioritaskan untuk Anak Sapi
Progres Vaksinasi Cegah PMK, Pemkot Bandung Baru Memvaksinasi 78 Ekor Sapi
Vaksinasi PMK Dikebut, Ema Sumarna Klaim Sapi di Kota Bandung Sehat dan Layak Dikonsumsi