KESATU.CO- Persiapan Idul Adha yang jatuh pada 10 Juli 2022, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung melatih 780 petugas Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban di masjidnya.
Pelatihan untuk petugas kurban tersebut, khususnya dari DKM dilatih cara memotong hewan kurban yang benar termasuk dilatih memilih daging kurban yang baik.
Selain itu, DKPP Kota Bandung pun mempersiapkan kurang lebih 157 petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bandung yang akan turun langsung ke lapangan pada hari raya Idul Adha sampai hari tasyrik untuk memeriksa postmortem atau pasca penyembelihan.
“Kita (DKPP Kota Bandung) akan mengusahakan sebanyak mungkin untuk keliling memeriksa lokasi-lokasi penyembelihan hewan kurban,” tutur Kepala Bidang Keamanan Pangan DKPP Kota Bandung, drh. Ermariah dalam siaran pers Humas Pemerintah Kota Bandung, Kamis, 30 Juni 2022.
Baca Juga: Komentar Fadly Faisal Paling Disorot Netizen Saat Mengomentari Unggahan Thariq Halilintar
Lebih lanjut drh. Ermariah menjelaskan, selama 4 hari, 157 petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bandung yang terdiri dari 91 petugas ASN dan 66 petugas non-ASN akan berkeliling menyebar ke 30 kecamatan di Kota Bandung untuk memeriksa postmortem hewan kurban.
Pemeriksaan postmortem hewan kurban akan diprioritaskan untuk tempat pemotongan hewan kurban yang lebih banyak hewan kurbannya, seperti masjid besar.
“Kita lebih mendahulukan lokasi yang memotong lebih banyak, biasanya di masjid besar seperti Masih Raya Bandung dan Masjid Al Ukhuwah,” jelas dia.
Periksa Kelayakan Hewan Kurban Sebelum Dikonsumsi.
Baca Juga: Thariq Halilintar Pamer Kebersamaan Bareng Fuji di Instagram, Fadly Faisal Malah Kesal
Ia menambahkan, untuk menentukan layak atau tidaknya daging dikonsumsi. Perlu dilihat dari pemeriksaan sebelum dipotong atau antemortem.
“Setelah itu baru dilihat dari proses penyembelihannya,” tambah drh. Ermariah.
Pemeriksaan seperti organ-organ dalam lainnya seperti, jeroan dan tulang sangat memengaruhi kualitas daging.
Baca Juga: Fans Berat Fuji dengan Thariq Halilintar Akhirnya Lega Usai Keduanya Muncul Pamer Kebersamaan
Setelah itu, baru bisa diputuskan apakah daging tersebut layak konsumsi atau memang harus dimusnahkan.
“Dari hasil pemeriksaan tersebut bisa mengetahui penyakit apa yang diderita oleh sapi tersebut sehingga kita bisa mengambil keputusan,” ucap dia.
Artikel Terkait
Kota Bandung Bukan Daerah Prioritas Penerima Vaksin PMK, DKPP Bandung Ungkap Alasannnya
Ridwan Kamil: 40 Persen Ternak yang Terpapar PMK Sudah Sembuh
Kuota Vaksin PMK Terbatas, Jawa Barat Memprioritaskan Vaksinasi Hanya untuk Sapi Perah
Pemprov Jawa Barat Butuh 1,8 Juta Dosis Vaksin Cegah Penyakit Mulut dan Kuku alias PMK
DKPP Jawa Barat Sebut 25 Kabupaten dan Kota di Jabar Terjangkit PMK
Cegah Wabah PMK, Pemkot Bandung Memvaksinasi 200 Hewan Ternak
Pemkot Bandung Butuh Penambahan Vaksin Cegah Penyakit Mulut dan Kuku alias PMK
Kuota Vaksin Terbatas, Vaksinasi PMK di Kota Bandung Diprioritaskan untuk Anak Sapi
Progres Vaksinasi Cegah PMK, Pemkot Bandung Baru Memvaksinasi 78 Ekor Sapi
Vaksinasi PMK Dikebut, Ema Sumarna Klaim Sapi di Kota Bandung Sehat dan Layak Dikonsumsi