BANDUNG, KESATU.CO - Pembangunan ekosistem digital di desa-desa di Jawa Barat menjadikan masyarakat tak perlu pergi ke kota untuk membangun usaha atau mencari pekerjaan.
Sebab, di desa, masyarakat bisa membangun usaha yang penghasilannya tidak kalah dengan bisnis yang dibangun orang kota. Bahkan penjualannya bisa sampai ke luar negeri.
Cita-cita yang dibangun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui roadmap Desa Digital di Jawa Barat sudah membuahkan hasil. Banyak petani, peternak, dan UMKM di desa-desa yang penghasilannya naik lebih dari 200 persen setelah mengubah cara pengelolaannya dengan sentuhan digital.
Baca Juga: Salurkan Bantuan, Polisi di Tasikmalaya Ingatkan Warga Soal Prokes
"Digital itu tidak hanya untuk aplikasi atau jualan, tapi juga untuk kerja. Misalnya, kasih ikan dengan HP, penyiraman tanaman pakai HP, dan hasilnya meningkat 300 persen. Dengan demikian, digitalisasi bisa membangun ekonomi masyarakat lebih baik," jelas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2021 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jawa Barat, dengan tema "Percepatan Ekonomi Desa dengan Digitalisasi", Selasa (16/11/2021).
Kang Emil, demikian dia akrab disapa, menjelaskan, Provinsi Jawa Barat ingin memberikan solusi permasalahan di tengah masyarakat melalui aplikasi atau memanfaatkan teknologi digital.
Maka selama lima tahun menjadi guberur Jawa Barat, dia telah membuat roadmap digitalisasi desa.
Baca Juga: Fahmi :Pembangunan Alun-Alun Lapang Merdeka Baru 48 Persen
Jawa Barat dengan jumlah penduduk 49,9 juta, sebanyak 72 persennya tinggal di pedesaan.
Jumlah desa di Jawa Barat sebanyak 5.312 desa dan tersisa 23 desa yang belum bisa mengakses internet.
"Penyedian infrastruktur internet yang memadai di desa, kami ingin teknologi itu tidak hanya milik orang kota. Anak-anak desa tidak perlu ke kota, tapi bisa membangun usahanya di desa," lanjut Ridwan Kamil.
Baca Juga: Realme GT Neo2, 5G Flagship Killer Paling Mengancam
Dalam roadmap desa digital, Kang Emil meminta desa-desa memiliki akun media sisial. Tujuannya untuk mempromosikan kekayaan desa melalui konten-konten yang menarik.
Kepala Desanya diharuskan melek aplikasi dan banyak melakukan komunikasi dengan warganya melalui WhatsApp grup.
Artikel Terkait
Usai Divaksin, Warga Kota Tasikmalaya Pulang Dapat Payung Cantik
Momen HKN ke 57, Kasus Covid 19 di Kota Sukabumi Melandai
Pemda Diminta Optimalkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Termasuk Non ASN
Fahmi :Pembangunan Alun-Alun Lapang Merdeka Baru 48 Persen
Salurkan Bantuan, Polisi di Tasikmalaya Ingatkan Warga Soal Prokes