KESATUCO. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengeluhkan pengajuan formasi seleksi 1 juta guru pegawai pemerintah dan perjanjian kerja (PPPK) yang tidak mencapai target.
Diketahui, tahun ini pemerintah membuka ruang anggaran untuk perekrutan hingga 1 juta guru PPPK. Namun hingga Maret 2021, formasi guru yang sudah diajukan pemerintah daerah baru mencapai 568.238 orang.
"Mulai tahun ini saja kami ingin rekrut PPPK guru dengan mendikbud (menteri pendidikan dan kebudayaan) 1 juta (orang). Itu saja baru separuh yang kita dapatkan," tuturnya dalam acara diskusi bertajuk "Improving the Knowledge & Innovation Ecosystem for a Better Indonesia, Selasa (16/3/2021).
Padahal menurut Tjahjo jumlah 1 juta guru itu sangat dibutuhkan saat ini. Tapi formasi yang didapat dari pemerintah daerah justru masih jauh dari target yang diharapkan.
"Padahal kita perlu pengajar yang betul-betul mengajar sesuai dengan bidang tugasnya. Tapi satu saja, hanya 500 (formasi) yang baru kita terima," ucapnya.
Tjahjo mengatakan kebutuhan itu baru meliputi tenaga guru. Ia menyebut pemerintah masih membutuhkan tenaga di banyak bidang lain, mulai dari tenaga bidan, perawat, dokter dan masih banyak lagi.
Ia mengungkap saat ini ada 4,2 juta aparatur sipil negara yang bekerja di lintas kementerian, lembaga hingga pemerintahan daerah. Sebanyak 1,6 juta ASN di antaranya adalah tenaga administrasi yang difungsikan menjadi pengajar dan penyuluh.
Merespons permasalahan ini, Tjahjo mengatakan akan terus mendorong pemenuhan ASN berbarengan dengan target kebijakan lainnya. Menurutnya, peningkatan kualitas di lingkungan birokrasi penting dilakukan untuk mendorong inovasi di masyarakat. (Red)