KESATUCO. Bambang Soesatyo menyatakan diri mundur dari pencalonannya sebagai ketua umum pada Musyawarah Nasional Golkar. Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku keputusan mundurnya pria yang akrab disapa Bamsoet itu sudah diprediksi dari awal.
Dedi sebelumnya memang menyatakan bahwa Airlangga Hartarto akan kembali terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar secara aklamasi. Sebab, dinamika di internal Golkar menjelang Munas dianggap sudah selesai melalui pembagian kekuasaan.
Terpilihnya Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR disebut mengakhiri dinamika itu, sehingga berujung pada rekonsiliasi seluruh elite dan kader Golkar.
"Golkar itu partai modern yang mampu mencapai rekonsiliasi. Tidak akan ada perpecahan di tubuh Golkar," kata Dedi, Selasa (3/12/2019).
Adapun ada beberapa kader yang menolak Airlangga terpilih kembali sebagai ketua umum Golkar dan sejumlah kader mencalonkan diri sebagai ketua umum, Dedi mengatakan hal itu lumrah.
Soal kader yang menolak, Dedi menyebut itu hanyalah suara-suara kecil. Biasanya kader semacam itu sedang meminta perhatian. Hal itu sudah lumrah.
Namun yang jelas, kata Dedi, mereka yang memiliki hak suara itu adalah para ketua DPD I dan II serta organisasi sayap. Ia mengklaim, para pemilik suara itu mayoritas sudah menyatakan akan mendukung Airlangga.
Lalu beberapa kader yang mendaftar sebagai bakal calon ketua umum Golkar, Dedi menyebut wajar terjadi dalam setiap pemilihan.
"Golkar itu partai yang sangat demokratis. Dinamika itu sudah biasa," tandas ketua Komisi IV DPR RI itu.
Menurut Dedi, Airlangga itu adalah sosok yang sangat baik. Di saat dia memiliki kekuasaan dan pengaruh besar, namun dia mempersilakan kader lain untuk mencalonkan diri sebagai pesaingnya.
"Akhirnya orang baik itu punya jalan yang baik, sehingga beliau akan terpilih kembali sebagai ketua umum Golkar," kata anggota DPR dari Fraksi Golkar itu.
Dedi juga mengucapkan terima kasih kepada Bambang Soesatyo yang mengundurkan diri dari pencalonan ketua umum Golkar. Dengan mundurnya Bambang Soesatyo, kata Dedi, maka kemungkinan Munas akan dipercepat.
Karena pemilihan ketua umum sudah dianggap selesai, maka munas akan fokus pada pembahasan gagasan Partai Golkar untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat.
"Sehingga Golkar akan menjadi partai gagasan," kata Dedi.
Munas Golkar digelar di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/12/2019). Munas akan berlangsung selama empat hari ke depan, Jumat (6/12/2019). Salah satu agenda utamanya adalah pemilihan ketua umum Golkar periode 2019-2024.
Sejumlah nama kader Golkar sudah mendaftar sebagai bakal calon ketua umum. Mereka di antaranya Airlangga Hartarto, Wakil Koordinator bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo, politisi senior Golkar Agun Gunandjar, Indra Bambang Utoyo, Derek Loupatty, Mohamad Ali Yahya, Ridwan Hisjam dan Ahmad Anama. (red)