Implementasi Wolbachia, Warga Ujungberung Ternak Nyamuk Cegah Penyebaran DBD

- Sabtu, 16 September 2023 | 16:57 WIB

KESATU.CO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menggelar On The Job Training Strategi dan Manajemen Implementasi Wolbachia untuk Kecamatan Ujungberung.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bandung akan mengimplementasikan inovasi bakteri wolbachia ke dalam telur-telur nyamuk Aedes aegypti. Upaya ini baru akan diujicobakan di Kecamatan Ujungberung.

Selain itu, Kota Bandung juga disebut termasuk daerah endemis DBD dengan kasus cukup tinggi. Maka dari itu, Kementerian Kesehatan mengeluarkan keputusan, Kota Bandung merupakan 1 dari 5 kota pilot project untuk implementasi penanggulangan DBD dengan berbasis teknologi wolbachia.

Adapun implementasi teknologi wolbachia adalah penyuntikkan bakteri wolbachia kepada telur nyamuk Aedes aegypti, sehingga menetas menjadi nyamuk dewasa.

Baca Juga: Libatkan Persit, Hasto Optimis Target Penurunan Stunting Tercapai

Jika nyamuk tersebut menggigit pengidap virus dengue, maka virus yang dihisap nyamuk akan mati dengan bakteri wolbachia. Sehingga nyamuk Aedes aegypti tersebut tidak akan bisa menyebarkan virus dengue lagi ke tubuh manusia.

Kecamatan Ujungberung terpilih sebagai pilot project karena termasuk dalam 10 kecamatan dengan kasus DBD terbanyak di Kota Bandung tahun 2022. Selain itu, Kepala UPT Puskesmas Ujungberung pun telah mendapat pelatihan mengenai inovasi wolbachia di Yogyakarta.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani menyampaikan implementasi bulan Oktober mendatang, pihaknya akan menitipkan telur nyamuk Aedes aegypti yang sudah disuntikkan wolbachia di dalam ember. Harapannya, nyamuk-nyamuk ini akan menggantikan nyamuk Aedes aegypti yang memiliki virus dengue. 

Lalu, nyamuk-nyamuk tersebut bisa kawin dengan nyamuk lokal untuk menghasilkan nyamuk lain yang otomatis sudah memiliki bakteri wolbachia. Sehingga nyamuk Aedes aegypti tidak akan bisa menjadi perantara virus dengue lagi.

"Telur-telur yang sudah disuntikkan wolbachia ini diproduksinya di lab entomologi atau lab serangga. Kota Bandung itu dapatnya dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Salatiga," ungkapnya.

Baca Juga: Tak Hanya Sosialisasi Cegah Karhutla, Tim Gabungan Polda Sumsel Sambangi Rumah Warga Beri Bansos

Ira menjelaskan, wolbachia sering ditemui dalam keseharian. Bakteri tersebut ada di dalam tubuh lalat buah, hewan-hewan kecil yang biasanya suka terbang di pisang atau buah-buahan.

"Di skema ini, nyamuk Aedes aegypti akan tetap ada untuk keseimbangan ekologis. Tapi dia sekarang sudah mengandung bakteri wolbachia supaya bisa menghentikan penyebaran virus dengue," ucapnya.

Kota pertama yang mengimplementasikan inovasi ini adalah Yogyakarta. Dari penelitian dan implementasi wolbachia di sana, kasus DBD bisa turun sampai 70 persen. 

Meski begitu, Ira mengatakan, implementasi wolbachia ini bukan berarti menggantikan seluruh upaya pencegahan DBD yang ada. Langkah-langkah sebelumnya akan tetap dijalankan, seperti 3M (menguras, menutup, dan mengubur), fogging sesuai indikasi, dan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Jumantik.

Halaman:

Editor: Djarot

Tags

Terkini

Inovatif! Sampah Kota Bandung Bisa Dipantau Lewat BWM

Selasa, 3 Oktober 2023 | 13:42 WIB

Kasus Meningkat, Diskar PB Minta Warga Waspada Kebakaran

Sabtu, 30 September 2023 | 08:50 WIB

Gelar Pangan Murah Mampir di Cianjur

Kamis, 28 September 2023 | 06:25 WIB
X