KESATU.CO - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengaku optimis target penurunan stunting bakal tercapai lebih cepat.
Apalagi, setelah Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana (KCK) ikut terlibat dalam penanganan stunting.
"Persit KCK telah menerapkan teknologi informasi dalam tata kelola dalam penanganan stunting melalui aplikasi e-Stuntad dan e-Posyandu yang diluncurkan KSAD awal September 2023," ujarnya saat saat mengukuhkan Ketua Persit KCK Rahma Dudung Abdurachman menjadi Bunda Asuh Anak Stunting di Markas Komando Daerah Militer (Makodam) III/Siliwangi, belum lama ini.
Baca Juga: Tak Hanya Sosialisasi Cegah Karhutla, Tim Gabungan Polda Sumsel Sambangi Rumah Warga Beri Bansos
Menurutnya, aplikasi ini untuk memudahkan prajurit TNI AD dan masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan. Inisiatif ini juga dimaksudkan untuk terus menurunkan angka stunting.
"Lewat aplikasi cerdas e-Stuntad, siapa pun dapat mendeteksi dengan mudah wilayah-wilayah dengan angka stunting masih terbilang tinggi," ucapnya.
Menurutnya, data tersebut diperoleh dari laporan para babinsa yang mendata langsung kondisi di lapangan.
"Sedangkan aplikasi e-Posyandu merupakan aplikasi berbasis data pemantauan terkait informasi kondisi kesehatan ibu hamil dan balita, serta laporan tumbuh kembang balita yang dapat dilakukan secara real time dan interaktif.
Selain itu, aplikasi ini juga mampu menyediakan data lokasi posyandu terdekat di wilayah tempat tinggal masyarakat yang mengakses aplikasi ini," ungkapnya.
Berkaitan stunting sendiri, saat ini prevalensi masih 20,6 persen. Itu data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 lalu.
"Bulan ini sedang berjalan pendataan SSGI 2023. Kami menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun menjadi 18 persen pada tahun ini dan turun lagi menjadi 14 persen pada 2024 mendatang. Angka 14 persen ini merupakan target yang telah ditetapkan pemerintah dalam RPJMN 2019-2024," bebernya.
Oleh karena itu, dirinya berharap pengukuhan Bunda Asuh Anak Stunting bisa diteruskan di tingkat Kodam, Kodim, Koramil, hingga Babinsa.
"Bahkan, kami berharap posyandu Persit menjadi bunda bagi posyandu lain di tengah masyarakat," pungkasnya.***
Artikel Terkait
DPRD Jawa Barat Dukung Pencegahan Perkawinan Anak dan Percepatan Penurunan Stunting
Cegah Pernikahan Anak dan Percepat Turunkan Stunting, DPRD Jabar Siapkan Anggaran dan Aturan
PR Baru PJ Gubernur Jabar, DPRD Jabar: Harus Tuntaskan Kemiskinan dan Stunting
Pemkot Bandung Teken Komitmen Dukung Zero Stunting di Provinsi Jabar
Warga RW 03 Cibangkong Panen Buruan Sae, Bantu Turunkan Angka Stunting di Kota Bandung