KESATU.CO-Kafe kampus berbasis wakaf produktif hadir di Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB). Kafe ini menjual aneka makanan dan minuman murah meriah ramah di kantong mahasiswa.
Ada kurang lebih 80 menu yang ada ditawarkan di kafe UMB. Harga makanan dan minuman yag dijual relatif murah alias ramah di kantong mahasiswa. Mulai dari Rp3.000 sampai Rp50.000.
Menurut manager kafe kampus berbasis wakaf di UMB, Ivan Handriar, semua menu yang ditawarkan tergolong murah. Aneka mie dijual mulai Rp9.000 sampai Rp10.000 dan Rp15.000. Begitu juga dengan kopi, yang dijual mulai Rp10.000.
“Kita (di kafe kampus berbasis wakaf produktif UMB) menjual berbagai minuman kopi, minuman herbal, aneka jajanan Sunda. Seperti cireng, cilok, seblak dan kue balok. Ada juga nasi ayam, pecel dan nasi goreng kambing, domba,” kata Ivan Handriar, Bandung, Kamis, 15 September 2022.
Baca Juga: Dipercaya Bermain Sebagai Wing Back, Zalnando: Saya Nyaman dengan Posisi Baru
Menu andalan yang ditawarkan di kafe kampus UMB, pertama ada aneka mie, mie ayam, mie goreng dan sebagainya. Ada pula dimsum. Untuk Opieun Bandung, menu andalan kita ada kopi java preanger dan capucino, serta wedang uwuh.
“Karena ini hari pertama, hampir semua makanan yang kita sajikan laku. Makanan aneka mie sudah keluar 100 bungkus, kopi juga laku banget disini,” ucap dia.
CEO Sinergi Foundation, Asep Irawan menambahkan, kafe kampus berbasis wakaf ini merupakan kolaborasi Sinergi Foundation dengan Universitas Muhammadiyah Bandung yang mengusung sistem bagi hasil, dan semata bukan demi keuntungan.
Baca Juga: Pengakuan Kiper Persib Bandung Reky Rahayu, Sempat Gugup Saat Lawan Arema FC
Sistem bagi hasil proporsional, 30 persen keuntungan untuk Sinergi Foundation, dan 70 persen untuk pengelola kafe serta Universitas Muhammdiyah Bandung.
“Ini kolaborasi, kerja samanya bagi hasil. Universitas Muhammadiyah Bandug yang menyediakan tempat dan kami yang menyiapkan modal kerja, desain dan pengelolaan kafenya,” tambah Asep Irawan.
Kolaborasi kafe berbasis wakaf ini merupakan yang keempat, dan kedepannya bakal ada lagi kafe berbasis wakaf di kampus-kampus kota Bandung.
“Tidak menutup kemungkinan akan ada lagi kafe berbasis wakaf di kampus-kampus. Kolaborasi yang tidak semata keuntungan, tetapi aspek sosial yang berdampak positif terhadap banyak orang,” ucap dia.
Baca Juga: Pengakuan Kiper Persib Bandung Reky Rahayu, Sempat Gugup Saat Lawan Arema FC
Terkait nilai investasi, investasi untuk kafe kampus berbasis wakaf kurang lebih Rp500 juta. Tujuan kolaborasi ini bukan untuk keuntungan semata, tetapi untuk sosial.
Artikel Terkait
Fahmi : Pariwisata Jadi Andalan Pemulihan Ekonomi Pasca Covid 19
Jengkol, Rendang dan Jenis Makanan ini Trending di Twitter
Profil Maria Vania, Artis yang Saat Ini Dekat Dengan Billy Syahputra
Tiga Kreasi Sajian Mochi, Cocok Untuk Takjil Berbuka Puasa
Ini Dia Tiga Rekomendasi Makanan Lebaran Populer di Indonesia
Cara Ketupat Tidak Cepat Basi, Coba Lakukan Tips Ini
Kota Bandung Dinobatkan Jadi Kota dengan Makanan Tradisional Terbaik di Asia
Lima Kuliner di Antapani Bandung yang Bisa Dicoba, Ada Nasi Tutug Oncom hingga Baso Aci
3 Rekomendasi Tempat Makan Populer di Pasar Cihapit Kota Bandung
Tempat Makan Ramen dan Bakmi Populer di Sekitar Pasar Cihapit Kota Bandung