KESATU.CO- Kendati belum ada penelitian epidemiologis yang menyeluruh di Indonesia, namun beberapa penelitian pada anak-anak sekolah menunjukkan tingginya faktor risiko penyakit kardiovaskular pada anak.
Menurut Guru besar Departemen Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia atau UI, Prof Dr dr Sukman Tulus Putra, pada umumnya manifestasi klinis penyakit kardiovaskular atau PKV terjadi pada usia dewasa dan lanjut sebelum umur 60 tahun.
Namun, proses pathogenesis aterosklerosis yang menyebabkan penyakit kardiovaskular telah terjadi sejak usia dini terutama pada masa anak dan masa remaja.
“Dengan demikian, faktor risiko penyakit kardiovaskular sudah dapat dideteksi pada masa anak dan remaja yang sangat terkait dengan progresivitas proses aterosklerosis pada usia remaja dan dewasa,” tutur Prof Dr dr Sukman Tulus Putra dalam siaran pers yang diterima KESATU.CO di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2022.
Baca Juga: FK UI Sebut di 2030 Penyakit Kardiovaskular Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Indonesia
Oleh karena itu jelas Prof Dr dr Sukman Tulus Putra, deteksi faktor risiko PKV secara individual dan intervensi pada masa anak dan remaja merupakan strategi yang sangat penting untuk menurunkan risiko PKV pada usia dewasa.
Identifikasi dan intervensi terhadap faktor-faktor tersebut pada anak dan remaja merupakan upaya untuk mencegah dan menurunkan kejadian PKV termasuk penyakit jantung koroner.
Dalam hal PKV yang penyebabnya akibat proses aterosklerosis, maka makin banyak terdapat faktor risiko akan makin tinggi angka morbiditas dan mortalitas akibat PKV.
Baca Juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi 1,25 Sampai 6 Meter di Beberapa Wilayah Indonesia
3 Kelompok yang Punya Risiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular
Faktor risiko terkena PKV ini kata dia, dibagi dalam tiga kelompok diantaranya;
1. Risiko Terkena PKV yang Masih Bisa Diubah
Faktor risiko PKV yang dapat diubah atau modifiable dan changeable disebut juga sebagai faktor risiko tradisional meliputi; hiperlipidemia, obesitas, inaktivitas atau sedentary, diabetes mellitus, merokok dan hipertensi.
2. Risiko Terkena PKV Karena Turunan hingga Lingkungan
Ada pula orang yang berisiko terkena PKV karena faktor risiko intrinsik meliputi; genetik, lingkungan dan suscestibility, serta faktor risiko yang baru muncul (emerging risk factors) meliputi inflamasi atau infeksi sistemik, sitokine, CRP dan homosistein.
Baca Juga: Fuji Banjir Pujian Saat Mencoba Aerial Hoop Bareng Violenzia Jeanette
3. Faktor Risiko yang Ditemukan Pada Seorang Individu
Faktor risiko terkena PKV yang ditemukan pada seorang individu akan menyebabkan disfungsi endotel vascular.
Artikel Terkait
Simak! Begini Cara Mencegah Penyakit Cacar Monyet
Ramalan Zodiak Kesehatan 2 Juli 2022: Aries, Taurus dan Gemini
Ramalan Zodiak Kesehatan 2 Juli 2022: Cancer, Leo dan Virgo
Cara Menyimpan Daging dan Jeroan Aman dari Virus, Bakteri hingga Parasit
Tips dan Triks Makan Daging Tanpa Harus Khawatir dengan Kolestrol
Makan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol Naik, Begini Tipsnya
Gejala Kolesterol Tinggi yang Patut Diwaspadai
Tips Menjaga Ketahan Tubuh Dimasa Pancarobah Saat Ini Dari Dokter Persib
Banyak Makan Daging Kolesterol Meninggi, Begini Tips Menurunkan Kolesterol
FK UI Sebut di 2030 Penyakit Kardiovaskular Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Indonesia