KESATU.CO-Guru besar Departemen Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia atau UI, Prof Dr dr Sukman Tulus Putra mengatakan, di 2030 penyakit kardiovaskular atau PKV bakal menjadi penyebab kematian utama dan terbanyak di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Penyakit kardiovaskular bakal menjadi penyebab kematian utama terbanyak di seluruh dunia termasuk Indonesia, dan negara lainnya yang umumnya berpenghasilan rendah dan menengah.
“Proyeksi kedepan akan terjadi kematian akibat kardiovaskular sebanyak 23 juta per tahun pada tahun 2030, dan akan menjadi penyebab kematian utama,” tutur Prof Dr dr Sukman Tulus Putra dalam siaran pers yang diterima KESATU.CO di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2022.
Baca Juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi 1,25 Sampai 6 Meter di Beberapa Wilayah Indonesia
Saat ini kata Prof Dr dr Sukman Tulus Putra, terdapat sekitar 17 juta kematian per tahun akibat kardiovaskular, dan saat ini jumlah kematian karena penyakit kardiovaskular sudah diangka 31 persen dari seluruh total kematian di dunia.
Kardiovaskular Menyerang Anak, Dewasa hingga Usia Sebelum 60 Tahun
Pada umumnya, manifestasi klinis PKV terjadi pada usia dewasa dan usia lanjut sebelum umur 6o tahun.
Namun proses pathogenesis aterosklerosis yang menyebabkan penyakit PKV telah terjadi sejak usia dini terutama pada masa anak dan masa remaja.
“Dengan demikian, faktor risiko PKV sudah dapat dideteksi pada masa anak dan remaja yang sangat terkait dengan progresivitas proses aterosklerosis pada usia remaja dan dewasa,” jelas dia.
Baca Juga: Fuji Banjir Pujian Saat Mencoba Aerial Hoop Bareng Violenzia Jeanette
Oleh karena itu, deteksi faktor risiko PKV secara individual dan intervensi pada masa anak dan remaja merupakan strategi yang sangat penting untuk menurunkan risiko PKV pada usia dewasa.
Berdasarkan data WHO di Indonesia pada tahun 2016, dari total jumlah kematian 1.863.000 35 persen diantaranya karena penyakit jantung, dan 12 persen karena kanker, sisanya karena penyakit tidak menular lainnya.
“Masih tingginya angka kematian akibat PKV di Indonesia saat ini mungkin akibat minimnya kesadaran untuk mendeteksi dan mengintervensi faktor risiko kardiovaskular sejak usia dini dan remaja pada sekitar 90 juta anak Indonesia,” keluh dia.
Baca Juga: Fuji Unggah Foto Keluarga, Netizen Justru Fokus Pada Mata Kekasih Thariq Halilintar
Sehingga diperlukan strategi dan langkah yang kongkrit untuk melakukan pencegahan dengan melibatkan semua sektor terkait.
Artikel Terkait
Simak! Begini Cara Mencegah Penyakit Cacar Monyet
Cara Menyimpan Daging dan Jeroan Aman dari Virus, Bakteri hingga Parasit
Tips dan Triks Makan Daging Tanpa Harus Khawatir dengan Kolestrol
Makan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol Naik, Begini Tipsnya
Gejala Kolesterol Tinggi yang Patut Diwaspadai
Tips Menjaga Ketahan Tubuh Dimasa Pancarobah Saat Ini Dari Dokter Persib
Banyak Makan Daging Kolesterol Meninggi, Begini Tips Menurunkan Kolesterol