Masjid Raya Bandung Tempo Dulu, Sejarah Awal Munculnya Surau Kebanggaan Warga Kota Kembang

- Selasa, 3 Mei 2022 | 16:50 WIB
Potret Masjid Raya Bandung awal tahun 1850-an*/ (DKM Masjid Raya Bandung/)
Potret Masjid Raya Bandung awal tahun 1850-an*/ (DKM Masjid Raya Bandung/)

KESATU.CO-Masjid Raya Bandung bisa menjadi salah satu alternatif wisata religi di libur lebaran saat ini.

Selain untuk beribadah, di Masjid Raya Bandung ini pengunjung bisa melihat megahnya arsitektur hingga bisa naik ke menara masjid dan bisa melihat Kota Bandung dari ketinggian.

Belum banyak yang tahu, Masjid Raya Bandung ini dulunya dibangun sekitar tahun 1812. Sebelum menamai Masjid Raya, sebelumnya masjid ini bernama Masjid Agung.

Baca Juga: Haji Faisal dan Dewi Zuhriati Lagi-Lagi Panen Pujian Usai Kepergok Melakukan Hal ini di Hari Raya Idul Fitri

Menurut Sekretaris DKM Masjid Raya Bandung Atang Wahyudin, sebagian ahli sejarah menyatakan Masjid Agung didirikan pada tahun 1812.

Pada 1812, saat awal didirikan masjid ini hanya berbentuk bangunan panggung tradisional yang sederhana, bertiang kayu, berdinding anyaman bambu, beratap rumbia dan dilengkapi sebuah kolam besar sebagai tempat mengambil air wudhu.

“Air kolam tersebut sangat bermanfaat sebagai sumber air untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di daerah Alun-alun Bandung yang pernah terjadi pada tahun 1825,” tutur dia kepada KESATU.CO, Bandung, Selasa, 3 Mei 2022.

Baca Juga: Waspada 7 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat ini Berpotensi Longsor dan Banjir, Simak Penjelasannya

Namun kata dia, terdapat sumber sejarah lainnya yang menyatakan Masjid Agung didirikan bersamaan dengan pembangunan Pendopo Kabupaten Bandung di selatan Alun-alun yang diresmikan pada tanggal 25 September 1810.

Sebuah pendapat cukup berdasar, karena Masjid Agung (selain Alun-alun dan Pendopo Kabupaten) merupakan salah satu elemen pusat kota tradisional di masa Hindia Belanda sebagai simbol religiusitas pemerintahan dan masyarakatnya serta sebagai pusat keagamaan kota.

Masjid Agung merupakan bangunan yang sangat penting dalam tatanan massa bangunan di lingkungan Alun-alun,” kata dia.

“Masyarakat Priangan sangat taat dalam menjalankan ibadah agama Islam. Sehingga Masjid Agung merupakan pusat kegiatan spiritual dan keberadaannya merupakan suatu keharusan,” sambung dia.

Baca Juga: Hati-Hati 2 Jalur Mudik Utama di Jawa Barat ini Berpotensi Hujan Sepanjang Sore hingga Malam Hari

Sejak dahulu hingga saat ini, Masjid Raya Bandung ini dijadikan berbagai aktivitas masyarakat. Seperti shalat berjamaah, belajar mengaji dan berinteraksi sosial masyarakat seperti ceramah dan diskusi agama, memperingati hari keagamaan seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Mi’raj, Shalat Id, dan tempat melangsungkan akad nikah.

“Termasuk berfungsi sebagai Baitul Mal atau tempat penerimaan zakat dan mengurus kesejahteraaan ummat,” tambah dia.

Halaman:

Editor: Fitri Rachmawati

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X