Usahanya Terdampak Covid 19, Pengusaha Ini Bangkit Lewat Inovasi dan Peran Medsos

- Minggu, 8 November 2020 | 13:25 WIB


KESATUCO. Pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak covid 19. Pasalnya, sektor tersebut bergantung dari wisatawan yang datang.

Sedikitnya pengunjung ke area wisata, membuat perekonomian masyarakat yang bergantung pada pariwasata ikut menciut.

Terutama bagi mereka menggantungkan ekonominya dengan berjualan di sekitar pariwisata. Baik usaha kuliner ataupun cinderamata.

Hal itupun yang dirasakan Ujang. Pengusaha Kambing Guling Kang Haji asal Sukabumi ini, harus gigit jari akibat usahanya tak jalan. Khususnya di awal pandemi yang menyebatkan area wisata ditutup, termasuk area wisata di Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

"Wisata ditutup, otomatis kami yang usahanya berpangku dari sektor itu, ikut terdampak," ujarnya, Minggu (8/11/2020).

Ketika situasi belum ada covid 19, usahanya cukup lancar. Bahkan setiap akhir pekan minimal ada pesanan dua paket kambing guling dalam seharinya. Apalagi dirinya sebagai penyuplai kambing guling di beberapa tempat kemping di Kadudampit.

"Biasanya lumayan ramai yang pesan. Ketika covid 19 datang, langsung sepi," ucapnya.

Tak ingin usahanya terus lesu, dirinya pun memutar otak agar pundi pundi rupiah kembali mengalir. Salah satu hal yang dilakukan ialah promosi secara daring dan luring.

Selain itu, dirinya menjual paket promo yang bisa menarik wisatawan berlibur ke daerahnya, sekaligus memesan kambing gulingnya.

"Kita kerjasama dengan pengusaha penginapan ataupun kemping dengan menjual paket. Semisal paket Rp1,3juta sudah bisa menginap dan mendapatkan kambing guling. Ditambah, masuk ke area wisata gratis. Promo ini, kita sebar lewat media sosial ataupun selebaran," ungkapnya.

Tak sampai di situ, dirinya pun menerima pesanan panggilan. Terutama bagi warga yang ingin kambing guling namun tak mau ke luar rumah. Apalagi di tengah pandemi covid 19 ini, banyak yang males keluar rumah. Paket tersebut pun bebas biaya tambahan.

"Tentu saja paket ini lebih murah dibanding yang pertama. Namun dengan suguhan kambing guling yang sama. Sehingga konsumen tinggal duduk manis dan menunggu kambing gulingnya matang di rumahnya," terangnya.

Bahkan, berbagai bonus pun diberikan kepada konsumen. Di antaranya, ada bonus sop ataupun gulai kepala kaki.

"Pokoknya, kambing guling di kita tidak pakai ribet dan mahal," bebernya.

Lewat pemikirannya tersebut, usaha kambing guling miliknya kembali bergairah. Penginapan di area wisata pun ikut terdongkrak kembali.

"Alhamdulillah, sekarang usaha sudah kembali berjalan. Ditambah area wisata sudah bisa dibuka kembali. Meskipun tak sebebas dan seramai dulu," terangnya.

Konsumen Kambing Guling Kang Haji Apit Haeruman mengatakan, promo yang dilakukan pengusaha ini cukup menarik. Sehingga dirinya pun memesan dan menikmati di area wisata.

"Biasanya, kita datang ke tempat wisata terus pesan kambing guling. Kalau di sini, kita pesan kambing guling dulu," paparnya

Dengan konsep tersebut, dirinya bisa mengatur sejak dini anggaran liburan. Apalagi dengan mengundang kerabat.

"Kalau ini kan, kita pesan dulu kambing guling dapat penginapan. Sangat menarik dan kambing gulingnya enak, penginapannya pun representatif," pungkasnya.

Editor: Fajar Sidik Supriadi

Tags

Terkini

UMKM di Kota Sukabumi Terus Menggeliat

Jumat, 9 April 2021 | 07:34 WIB

Kisah Cinta Putri Kerajaan Dibalik Kue Batang Buruk

Minggu, 14 Februari 2021 | 13:44 WIB

Mengenal Odading 'Mang Oleh'

Kamis, 17 September 2020 | 09:36 WIB

Ngopi Ala Ningrat, Sambil Naik Bus Keliling Bandung

Kamis, 13 Agustus 2020 | 14:23 WIB
X