KESATU.CO- Pasangan suami istri ini kompak sama-sama mendapatkan predikat cumlaude dengan IPK 3,87 untuk ujian promosi doktor di Universitas Islam Negeri alias UIN Bandung.
Selain sama-sama mendapatkan predikat cumlaude dengan IPK 3,87 untuk ujian promosi doktor di UIN Bandung, pasangan suami istri ini pun menjadi doktor paling muda di UIN Bandung.
Pasangan suami istri yang menjadi doktor termuda di UIN Bandung dengan predikat cumlaude IPK 3,87 tersebut yakni, Asep Abdul Aziz dan Nurti Budiyanti.
Baca Juga: BMKG Hari ini, 4 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat ini Rawan Longsor hingga Banjir
Asep Abdul Aziz dan Nurti Budiyanti merupakan suami istri yang berhasil mendapatkan predikat cumlaude IPK 3,87 di usianya yang belum genap 30 tahun. Sehingga keduanya menjadi doktor termuda di UIN Bandung.
“Tak pernah terbayangkan dalam pikiran kami jika memiliki nilai yang sama di hari yang sama dengan penguji dan promoter yang berbeda,” tutur Asep Abdul Aziz saat dihubungi KESATU.CO dari Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.
“Namun inilah ketetapan Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahim,” sambung dia.
Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Sebut DBD Lebih Banyak Menyerang Anak Usia 1 Sampai 9 Tahun
Asep Abdul Aziz pun menceritakan perjuangannya dan sang istri tercinta dalam menempuh pendidikan strata 3 dan akhirnya lulus dengan predikat cumlaude.
Untuk diketahui, Asep Abdul Aziz merupakan mahasiswa Ilmu Pendidikan Islam angkatan 2019 menempuh pendidikan Strata 3 dan lulus di usia 29 tahun. Sedangkan Nurti Budiyanti menyelesaikan pendidikan Strata 3 di usia 28 tahun.
Asep Abdul Aziz dan Nurti Budiyanti telah bekerja keras untuk meraih cita-citanya dalam menyelesaikan studinya.
Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Sebut DBD Lebih Banyak Menyerang Anak Usia 1 Sampai 9 Tahun
Tahap demi tahap telah mereka lewati, mulai dari perkuliahaan, pengajuan judul, ujian proposal, ujian Toefl dan Toafl, ujian komprehensif, ujian progress hingga ujian tertutup telah dilalui dan dilaksanakan dengan penuh kesabaran serta tanggung jawab oleh kedua pasangan doktor muda ini.
Selama proses bimbingan, Asep Abdul Aziz dan Nurti Budiyanti senantiasa melakukan konsultasi secara intensif kepada promotor. Mulai dari ketua promotor dan kedua anggota promotor.
Bahkan sampai akhir perbaikan pasca ujian tertutup masih dilakukan diskusi-diskusi penyempurnaan naskah disertasi.
Baca Juga: 3.572 Kasus DBD Ditemukan di Kota Bandung, 7 Orang Meninggal Dunia
Artikel Terkait
Miris, Ratusan Warga Di Purwakarta Terancam Kehilangan Tempat Tinggal
Nasib Baik Berpihak ke Pak Nasib
Mengenal Reynhard Sinaga Yang Berulang Tahun 19 Februari 2022, Pemerkosa 200 Pria di Inggris Coreng Indonesia
Yakin Miliki Kesempatan yang Sama, Mahasiswa Asal Jawa Barat Juara Ketiga MTQ Internasional di Mesir
Jalin Kerja Sama, Santri Ponpes Al Muhajirin Purwakarta dan Harvard University Bisa Lakukan Pertukaran Pelajar
Rayakan HUT ke-10, Bikers Brotherhood 1% MC West Java Chapter Ajak Masyarakat Galang Bantuan Sosial Pandemi
Kesakralan Bandung di Balik Tema HUT ke-10 Bikers Brotherhood 1% MC West Java Chapter di Gunung Puntang
Ini Alasan Bikers Brotherhood 1% MC West Java Chapter Pilih Gunung Puntang untuk Rayakan HUT ke-10 Mereka
LKPJ Bupati Purwakarta: PR Besar Bernama 'Kemiskinan'
Pandangan Dosen Fisip Unpad Soal Predikat WTP dari BPK dalam Kasus Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin