Optimal Urai Sampah Organik, Pemkab Sukabumi Support Peternak Maggot

- Selasa, 14 Januari 2020 | 16:01 WIB
IMG-20200114-WA0019
IMG-20200114-WA0019

KESATUCO. Pemerintah Kabupaten Sukabumi men-support keberadaan peternak maggot di wilayahnya. Pasalnya, keberadaan maggot dapat mengurai sampah organik.

"Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengapresiasi ide anak muda untuk mengurai sampah organik dengan memanfaatkan maggot. Ini sangat potensial dan ekonomis," ujar Sekda Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri usai memimpin rapat pembahasan program bank sampah di Pendopo Sukabumi, Selasa (14/1/2020).

Disebutkannya, proses penguraian sampah organik lewat maggot ini dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Terutama mengenai target pengurangan sampah 30 persen di 2025.

"Ini berkesinambungan dengan target kita. Termasuk target 2021 geopark bebas sampah plastik. Apalagi 45 persen sampah di Kabupaten Sukabumi berupa organik. Jadi maggot lebih memudahkan dalam penguraian sampah organik," ucapnya.

Bahkan, dirinya telah menugaskan dinas terkait untuk bekerjasama dengan peternak maggot di Kabupaten Sukabumi untuk pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga, sampah rumah tangga bisa dikelola dengan baik. Terutama lewat konsep maggot.

"Ini bagi perkembangannya ke depan. Bahkan, kita juga minta mereka membuat konsep penanganan sampah di Geopark Ciletuh-Palabanratu," ucapnya.
Juga Bisa Menjadi Pakan Ternak Berprotein Tinggi

Peternak Maggot dari Incubi Farm Solihin mengatakan, larva lalat hitam tersebut dapat mengurai sampah organik cukup banyak. Bahkan dalam satu kilogram maggot, bisa mengurai sebanyak dua kilogram sampah organik. "Jadi perbandingan satu berbanding dua," terangnya.

Tidak hanya itu saja, maggot pun memiliki kandungan protein cukup tinggi. Sehingga bisa dijadikan pakan ternak. Baik secara langsung ataupun dengan cara diolah. "Ya, maggot ini selain mengurai sampah organik juga bisa dijual jadi pakan ternak," ujarnya.

Sehingga, keberadaan maggot ini bisa memiliki dua dampak. Baik secara lingkungan maupun ekonomi. "Pada lingkungan bisa mengurai sampah organik, nilai ekonomisnya lewat penjualan maggot itu sendiri. Pasarnya pun sudah ada. Jadi tidak kesulitan dalam penjualannya," katanya.

Maggot yang merupakan larva dari lalat hitam (BSF) sendiri tidak berbahaya seperti lalat pada umumnya. Sehingga keberadaannya cukup aman bagi lingkungan.

"Maggot yang sudah dewasa akan menjadi lalat BSF. Waktu hidup lalat ini sekitar tujuh hari. Semasa hidupnya pun, lalat BSF ini lebih sering meminum air. Sehingga tidak menimbulkan penyakit," ucapnya.(add)

Editor: Redaktur 1

Tags

Terkini

Cara Menyembunyikan Status Online di GB WhatsApp

Senin, 27 Maret 2023 | 09:56 WIB

Fahmi : UMKM Banyak Berkontribusi

Rabu, 8 Maret 2023 | 23:17 WIB

MB WhatsApp iOS Versi Terbaru 2023 Anti Banned

Senin, 30 Januari 2023 | 17:12 WIB

Inilah Beragam Fitur Aplikasi YoWhatsApp yang Menarik

Kamis, 12 Januari 2023 | 18:12 WIB

Terpopuler

X